Rabu, 14 Januari 2015

Celotehanku 1 PEMENANG (The Winner)

PEMENANG

        Sebuah kata yang terlihat simpel, singkat, padat, namun tidak semua orang tahu apa nilai filosofis yang terkandung dari satu kata tersebut. 

           Memang setiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda-beda untuk memahami arti sebuah kata "pemenang" dan itu tidak salah. Karena bagi setiap orang mempunyai hak untuk mengartikan apa itu arti "pemenang" bagi dirinya. 

         Aku, sebut saja mas boy, alias Sarif Hidayatulloh mempunyai argumen untuk memahami dan mengartikan apa itu arti "pemenang" versi saya sendiri. Setelah bertahun-tahun aku mendengar kata "pemenang" baik di media cetak, elektronik,  dalam bentuk audio maupun visual atau bahkan audio visual,sering sekali menyinggung kata "pemenang" dan itu membuat aku tertarik untuk ikut serta memahami dan mengartikan kata "pemenang" baik untuk diriku sendiri maupun untuk orang lain alias khalayak umum. hehe..(dengakin kepala) bukan sombong, tapi itu sebuah body language untuk meningkatkan ke-pedean bagi diriku sendiri karena aku tahu, aku, kita, bahkan kalian bukan orang yang kalah, tetapi kita semua adalah "pemenang".

        Aku mau menafsirkan kata "pemenang" dalam dua aspek, yaitu aspek agama dan aspek sosial. 
Yang pertama,pemenang dalam aspek agama bahwa pertama kali setiap orang harus menyadari sesungguhnya jauh sebelum orang terlahir di dunia yang fana ini, setiap orang telah mengalami dua masa, yaitu masa RUH dan masa KANDUNGAN. Masa RUH merupakan masa dimana kita telah menghadap kepada ALLAH SWT dan kita menyatakan bahwa ALLAHlah Tuhan kita, Tuhan semesta Alam. Kemudian masa KANDUNGAN ialah masa dimana kita berlomba-lomba dari ribuan bahkan jutaan sel sperma untuk dapat menembus masuk kedalam rahim seorang ibu karena disitu hanya akan ada satu "pemenang" yang bakal jadi sebuah gumpalan daging yang kelak diberi RUH oleh ALLAH SWT dan keluar alias lahir ke dunia ini.
        Ketika kita terlahir di dunia ini, hakikatnya kita telah beriman kepada ALLAH SWT, tetapi kita tidak menyadarinya. Ketika kita tumbuh dan berkembang beranjak dewasa, kita mulai berpeta-peta ada yang beriman kepada ALLAH SWT alias muslim, dan ada yang tidak beriman kepada ALLAH SWT alias non muslim.

         Terlepas dari pembahasan muslim dan non muslim, aku hanya akan membicarakan "pemenang dalam aspek agama" secara umum saja. Apa itu agama? mungkin pertanyaan dasar inilah yang perlu kita pahami terlebih dulu agar kita dalam berfikir akan sistematis. Agama ialah sebuah jalan panjang dan lurus yang mengantarkan kita pada sebuah kebaikan atau hal baik, entah apapun itu. dari pengertian tersebut, tentu kita memahami bahwa untuk melewati jalan yang panjang tersebut, kita akan menemui banyak rintangan baik godaan, cobaan, ujian dan lain sebagainya untuk menuju kepada sesuatu hal yang baik. dan sudah barang tentu, "pemenang dalam aspek agama" ialah setiap orang yang mampu menghadapi rintang tersebut, yaitu orang yang mampu menahan hawa nafsunya ketika menghadapi manisnya godaan dunia, orang yang mampu bersabar dalam menghadapi cobaan, dan setiap orang yang mampu lulus dalam menhadapi ujian di dunia ini.

 Yang kedua, pemenang dalam aspek sosiologis bahwasannya pertama kali kita harus menyadari sesungguhnya kita terlahir di dunia ini tidak sendiri, ada banyak bayi-bayi lain yang telah lahir terlebih dahulu sebelum kita, dan akan ada bayi-bayi yang lahir setelah kita, dan itu akan terus berjalan sampai hari akhir yaitu hari kiamat, na'udzubillah min dzalik...

          Ketika kita dihadapkan demikian, tentunya setiap orang berbeda-beda baik fikiran dan hatinya. dan itulah yang menjadi faktor utama yang melandasi nantinya kita melihat ada sebagian orang yang mudah putus asa, mudah mengeluh, bahkan berujung pada bunuh diri karena tidak kuat menghadapi banyaknya cobaan hidup di dunia ini. Untuk itu, menurutku secara pribadi "pemenang dalam aspek sosiologi" ialah setiap orang yang mampu menyatu dalam sebuah perbedaan karena ketetapan ALLAH SWT bahwa kita terlahir bereda-beda, kita tidak akan bisa sama satu sama lain, namun kita dapat saling menyempurnakan satu sama lain. Tidak hanya itu, pemenang ialah setiap orang yang mampu bangkit lagi ketika dia terjatuh dalam sebuah kekecewaan, kekalahan, dan lain sebagainya.

           

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar